Selasa, 24 Februari 2015

      Melihat bangsa jin

      Melihat bangsa jin

Dalam beberapa riwayat dikenal adanya beberapa sahabat yang berkelahi dengan
 Ibnu taimiyah dalam Majmu’ fatawa menyebutkan bahwa seseorang dalam kondisi tertentu dapat melihat jin tetapi sesaat-sesaa
Pendapat Imam Syafi’I tentang surat Al A’raf : 27

Dlm firman-Nya Allah mengatakan :"Wahai anak Adam, janganlah kamu sekali-kali dpt ditipu oleh setan sebagaimana dia telah mengeluarkan kedua ibu-bapakmu dari surga. Dia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya di (setan) dn pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yg kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang2 yg tidak beriman."
(QS. Al-A'raf : 27). 

Al-Baihaqi meriwayatkan dlm manaqib as-Syafi'i, dengan sanad ar-Rabi', katanya,"Saya mendengar as-Syafi'i berkata :"Barang siapa mengklaim dirinya melihat jin, maka kami menganggap syahadatnya telah batal, kecuali jika dia seorang nabi." 

Komentar Ibnu Hajar :"(Ini, yg dikatakan Imam Syafi'i) sangat mungkin bagi orang yg mengaku sebagai melihat jin dlm bentuk mereka sebagaimana mereka diciptakan. Sedangkan orang2 yg mengatakan telah melihat mereka (jin) sesudah mereka mengalami 
dlm bentuk hewan, misalnya maka itu tidak mengapa. Sebab, berbagai riwayat telah megatakan tentang perubahan-perUbahan bentuk mereka."
(Fathul Bari, juz 6 : hal. 396 oleh Ibnu Hajar al-Asqalani). 

Sedangkan pendapat As-Syaukani :
"Sebagian ulama menggunakan ayat ini (..Sesungguhnya mereka dan pengikutnya melihat kamu dari arah yg kamu tdk bisa melihat mereka) sebagai dalil bahwa melihat setan itu tidak mungkin.Padahal dlm ayat tersebut tdk ada isyarat yg menyatakan demikian.Pengertian ayat tersebut 

adalah bahwa Iblis melihat kita dari tempat yg kita tdk melihatnya, dan bukan berarti bahwa kita tdk bisa melihatnya untuk selamaya. Tak terlihatnya mereka oleh pandangan kita saat mereka melihat kita, sama sekali tdk mengharuskan ketidak-mungkinan setan atau jin untuk dilihat." 
(Tafsir Fath-al-Qadir, al-Babi al-Halabi : juz 2 : hal. 197). 

Imam Muslim meriwayatkan bahwa Rasulullah saw berkata,"Di Madinah ada sekelompok jin, dan mereka telah menyatakan diri masuk Islam. Kalau salah seorang di antara kalian melihat sesuatu
 (yg mencurigakan), maka mintalah ia pergi. Tetapi kalau ia tetap membandel maka bunuhlah ia. Sebab dia adalah setan."

Dimensi jin tertutup bagi manusia biasa : Al An’am 50,59,60, pengecualian hanya pada Nabi dan Rasul saja ( Al Jin : 26-27)    

Kecenderungan pendapat yang lebih kuat adalah pendapat Imam syafii, karena lebih maslahat dalam kondisi zaman sekarang dan dalam praktek ruqyah demikianlah yang benar
     
Pengalaman ruqyah, melihat jin bisa terjadi :
                 
  • * Jin secara sengaja menampakan diri
  • Manusia bekerjasma dengan jin agar dapat melihat alam jin
  • Manusia dibantu oleh jin tanpa disadarinya

                                                     
    Kerjasama dengan bangsa jin

a. QS. Al An’am : 128, Al Jin : 6
b  Kemampuan memerintah dan menguasai bangsa jin adalah kekhususan yang diberikan kepada Nabi dan Rasul terutama Nabi Sulaiman as. QS. Shad : 35
c. Tidak ada jin yang memberikan bantuan tanpa minta imbalan ( Al An’am 128)

d. Sejarah Nabi saw dan pada sahabat tidak pernah ditemukan adanya bentuk kerjasama dengan bangsa jin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 RUQYAH ANAK PONDOK TAHFIDZ