Kamis, 25 Februari 2016

LALAT DAN SAMPAH ( Ruqyah dengan membersihkan jiwa)


LALAT DAN SAMPAH

Beberapa tahun silam, ada salah pasien yang hampir selalu rutin datang setiap sabtu untuk ruqyah bersama. Keluhan sakitnya macem-macem, diantaranya yang saya ingat adalah gangguan di pencernaan dan beberapa keluhan lain. Beliau memiliki latar belakang keluarga besar yang sangat dekat dengan hal-hal supranatural. Jimat, pusaka, atau menghitung hari untuk bangun rumah, atau arah menghadapnya rumah bukan lagi hal asing dalam keluarga beliau. Beliau “rajin” ke dokter jika sakit mulai kambuh. Dan tak kunjung sembuh meski berulang kali berobat. Hingga beliau memutuskan untuk ikut ruqyah. Selesai kah??…..

Tidak. Berulangkali beliau mengikuti ruqyah di tempat saya, dan reaksi yang muncul selalu sama, muntah-munta dan sejenisnya. Selesai ruqyah, badan terasa ringan dan sakit berkurang. Tp tidak berapa lama, sakit datang kembali. Begitu seterusnya.

Suatu saat, tahun lalu (2015), saya diminta ngisi pengajian Ibu-ibu dengan tema ruqyah. Beliau juga hadir di acara tersebut. Seperti biasa sebelum ruqyah dimulai, selalu diawali dengan ta’lim tentang pembersihan jiwa, atau tazkiyatun nafs. Salah satunya adalah mengapa jin bisa hadir dalam hidup kita dan berulah dalam tubuh kita. Begitu juga selesai ruqyah, ada evaluasi sekilas tentang reaksi yang dirasakan dan dikaitkan dengan semua masa lalu dalam keseharian.

Salah satu kalimat yang membuat saya tertegun adalah kalimat dari ibu tersebut.

“Penting mengubah sikap terhadap sakit, dan membenahi diri. Saya sudah tidak lagi merasakan keluhan keluhan yang pernah saya alami dulu. Saya berulang kali ruqyah tapi tidak kunjung sembuh, tetapi saya selalu menyimak setiap nasihat yang Mas sampaikan dan berusaha mengamalkannya. Perlahan saya belajar melapangkan hati, menerima segala yang terjadi dengan ridho dan husnudhon pada Alloh. Kemudian perlahan sakit saya hilang. Saya sembuh bukan karena ruqyahnya, tapi karena saya menyimak nasihat, menyadari ada yang salah dan berusaha memperbaiki batin saya.” Kurang lebih begitu kalimat beliau.

Dan Alhamdulillah, Alloh takdirkan kesembuhan pada beliau.

Ada cerita lain sejenis dengan ini…..

Suatu saat di salah satu kota di jatim..

Ada seorang ibu, pasien di klinik kota tersebut. Saat ruqyah, beliau bereaksi keras, luar biasa. Berbagai dugaan diagnosa diberikan waktu itu. Beliau terus rajin mendatangi klinik ruqyah untuk terapi karena reaksi dan keluhannya tidak kunjung berakhir.

Setelah sekian waktu ruqyah tidak membuahkan hasil, sang Ibu ini disarankan ruqyah ke klinik ruqyah surabaya.

Beliau menceritakan bahwa beliau mulai merasakan hal-hal supranatural alias gangguan jin sejak anaknya tidak diterima di salah satu sekolah favorit yang beliau harapkan.

Hmmm…mungkin kekecewaan, kesedihan dan perlu dibenahi sikapnya terhadap takdir Alloh. Ini point diskusi yang coba kami pahamkan pada beliau. Alhamdulillah beliau menyadari ada yang salah dalam cara bersikap terhadap sesuatu yang telah terjadi. Beliau berusaha mohon ampun pada Alloh dan berusaha melapangkan dada terhadap apa yang terjadi. Serta berusaha husnudhon pada Alloh terkait dengan anaknya.

Kemudian, ruqyah dilakukan. Maa syaa Allohu laa quwwta illa billah. Tidak ada reaksi apapun dan gangguan selesai.

Saya teringat nasihat salah satu guru saya, semoga Alloh merahmati beliau, bahwa jin dan diri kita, ibarat lalat dan tempat sampah.

Kenapa?

Beliau bertanya pada saya, “jika lalat mendatangi sampah, apa yang akan antum lakukan?”

Lalu beliau melanjutkan dengan kalimat kurang lebih spt ini,

“Tidak ada gunanya kita mengejar si lalat itu.”

“Sangat melelahkan kalau kita harus memukul dan membunuh satu persatu lalat itu.”

“Meski lalat itu terbunuh semua, lalat lain akan segera hinggap di sampah tersebut”

“Seandainya pun, setelah itu semua lalat habis terbunuh, tempat sampah tersebut tetaplah kotor. Tetap tidak indah dipandang dan tetap tidak sedap baunya” ….

Maka…

Yang perlu kita lakukan bukan lah mengejar si lalat tetapi, ambil sampahnya, bersihkan tempat sampahnya maka semua lalat akan menyingkir setelah itu.

Proses ruqyah pun demikian adanya. Semua masalah yang sedang terjadi dalam hidup kita termasuk Gangguan jin dan sihir erat kaitannya dengan hal ini, yakni sampah yang menumpuk dalam diri.

Pada sebagian orang musibah, atau gangguan jin mungkin adalah ujian, karena Alloh berkehendak memuliakannya dengan ujian tersebut. Tapi pada kebanyakan orang, gangguan jin yang terjadi karena ada sesuatu yang harus dibenahi.

Saat kita menganggap bahwa gangguan jin adalah ujian, maka kita akan lebih sulit melihat kekurangan dalam diri kita.

Tetapi, manakala kita menganggap bahwa gangguan jin adalah bagian dari teguran Alloh maka kita akan lebih mudah untuk menyadari adanya kekurangan dalam diri.

Demikianlah Alloh mengingatkan kita bahwa semua terjadi karena sesuatu dalam diri dan masa lalu kita

 QS. Asy Syura : 30

Dan apa saja musibah yang menimpa kamu Maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).



Oleh karenanya merasa ada kekurangan lebih utama

QS. An Najm : 32

    (yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Luas ampunanNya. dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.



Jadi, mungkin semua keluhan yang kita rasakan sebenarnya berujung pada hal ini, bukan soal kuat dan lemahnya jin dan dukunnya, juga bukan soal teknik ruqyahnya…..

Tapi mungkin ini soal Lalat Dan Sampah….

Semoga Alloh limpahkan taufiqNYA agar kita dimudahkan menemukan ‘sampah-sampah’ itu, sehingga setelah itu, sang lalat menyingkir, dan “tempat itu” menjadi harum dan indah dipandang mata.

Aamiin

Wallohu’alam

Semoga bermanfaat


m.nadhif khalyani


INFORMASI SEPUTRA RUQYAH DAERAH BEKASI  HUBUNGI ;
Abi Faqieh Elwastafy : 0817 6866 747

Rabu, 24 Februari 2016

RUQYAH AGAR MENDAPATKAN KETURUNAN



RUQYAH AGAR MENDAPATKAN KETURUNAN


-          Taubatan & istighfar
-          Bersihkan Jiwa
-          Wudhu Sempurna & Sholat sunnah 2 Roka’at
-          Sodaqoh
-          Baca Do’a Muqoddimah Ruqyah
-          Tempel tangan di perut bagian bawah baca sehabis sholat dan dzikir :
Éb>u ó=yd Í< z`ÏB tûüÅsÎ=»¢Á9$# ÇÊÉÉÈ  
100. Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang Termasuk orang-orang yang saleh.
šÏ9$uZèd $tãyŠ $­ƒÌŸ2y ¼çm­/u ( tA$s% Éb>u ó=yd Í< `ÏB šRà$©! Zp­ƒÍhèŒ ºpt7ÍhsÛ ( š¨RÎ) ßìÏÿxœ Ïä!$tã$!$# ÇÌÑÈ  
38. di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa".
tûïÏ%©!$#ur šcqä9qà)tƒ $oY­/u ó=yd $oYs9 ô`ÏB $uZÅ_ºurør& $oYÏG»­ƒÍhèŒur no§è% &úãüôãr& $oYù=yèô_$#ur šúüÉ)­FßJù=Ï9 $·B$tBÎ) ÇÐÍÈ  
74. dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan Kami, anugrahkanlah kepada Kami isteri-isteri Kami dan keturunan Kami sebagai penyenang hati (Kami), dan Jadikanlah Kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.
-          Puasa Sunnah
-          menyebut nama Allah sebanyak-banyaknya
-          bacaTasbih : Subhanallah wabihamdihi 100 xpagi dan petang
-          Konsumsi Herbal yang sudah di ruqyah/ dido’akan
madu, minyak zaitun,
Yaa Allah tiada yang mustahil bagiMu, segala kekuasaan ditangan-Mu Kun Fayakun... kumohon dengan kesungguhan hati karunia-Mu berilah hamba anak-anak yang sholeh sholehah aamiin
RQS : alfaqier abi faqieh Elwastafy 0817 68 66 747

Rabu, 17 Februari 2016

Ini Solusi Al-Qur’an bagi Penderita Penyakit Maag

Ini Solusi Al-Qur’an bagi Penderita Penyakit Maag

Ini Solusi Al-Qur’an bagi Penderita Penyakit Maag

Al Qur’an dan Penyakit Maag

Oleh Dr Ahmad Zain An Najah
فَلْيَنْظُرِ الْإِنْسَانُ إِلَى طَعَامِهِ (24) أَنَّا صَبَبْنَا الْمَاءَ صَبًّا (25) ثُمَّ شَقَقْنَا الْأَرْضَ شَقًّا (26) فَأَنْبَتْنَا فِيهَا حَبًّا (27) وَعِنَبًا وَقَضْبًا (28) وَزَيْتُونًا وَنَخْلًا (29) وَحَدَائِقَ غُلْبًا (30) وَفَاكِهَةً وَأَبًّا (31) مَتَاعًا لَكُمْ وَلِأَنْعَامِكُمْ (32
“Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit), kemudian kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran, zaitun dan pohon kurma, kebun-kebun (yang) lebat, dan buah-buahan serta rumput-rumputan, untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.” (QS. Abasa: 24-32)
PANJIMAS.COM – Allah Subhanahu wata’ala dalam ayat di atas memerintahkan setiap manusia untuk melihat apa yang dia makan, apa yang masuk ke dalam perutnya. Perintah tersebut mengandung beberapa hikmah:
Pertama: Agar manusia berfikir tentang kebesaran Allah SWT yang telah menyediakan makanan untuk keperluan hidup manusia. Berkata Imam Qurtubi dalam tafsirnya (20/143): “Maka hendaknya manusia melihat bagaimana Allah menciptakan makanan untuk manusia, yaitu makanan yang merupakan kebutuhan pokok hidupnya, bagaimana Allah menyediakan baginya sarana kehidupan, hal ini agar dia mempersiapkan diri untuk kehidupan di akherat.”
Makanan yang tersedia tidak begitu saja terwujud dalam keadaan siap saji, tetapi memerlukan proses yang begitu panjang, dimulai dari turunnya hujan, dari air hujan tersebut, maka tanah-tanah menjadi subur, dan darinya tumbuh tumbuhan hidup dan berkembang sehingga berbuah, dan buah tersebut bisa dimakan manusia. Begitu juga bagian-bagian lain dari tumbuh-tumbuhan tersebut bisa dimanfaatkan untuk kehidupan manusia.
Kedua: ketika memerintahkan setiap manusia untuk melihat apa yang dimakan, Allah SWT menyebutkan beberapa nama makanan yang sebenarnya sangat bagus untuk keberlangsungan kehidupan manusia itu sendiri, seperti biji-bijian, sayur-sayuran, zaitun, kurma, kebun-kebun yang lebat, dan buah-buahan.
Ketiga: perintah untuk memperhatikan makanan, adalah perintah untuk berhati-hati memilih makanan, agar kita tidak sembarangan mengkonsumsi makanan yang membahayakan kesehatan kita. Diantara makanan-makanan yang bisa memicu terjadi penyakit maag adalah makan-makanan yang mengandung lemak, seperti coklat, gorengan, minuman bersoda, minuman yang beralkohol, produk olahan susu yang tinggi lemak, daging tinggi lemak, kafein yang terdapat dalam kopi. Begitu juga makanan terlalu pedas dan lain-lainnya. Orang yang sembarangan makan tanpa melihat dan meneliti makanan tersebut, berarti tidak mengamalkan ayat di atas, oleh karenanya dia sangat rentan terkena penyakit maag.
Keempat: perintah untuk memperhatikan makanan, juga berarti perintah untuk memperhatikan kapan seharusnya orang itu harus makan. Makan yang menyehatkan tubuh kita, adalah makan terartur akan memicu munculnya penyakit maag. Begitu juga terlambat makan atau makan tergesa-gesa dan terlalu cepat, juga memicu penyakit maag.
Kelima: perintah untuk melihat makanan, juga perintah agar makanan yang kita makan tidak berlebihan, sebagaimana firman Allah SWT:
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ (31
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah disetiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesunguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (Qs. Al A’raf: 31)
Maha Benar Allah, ternyata dalam penelitian ditemukan bahhwa makan dalam porsi yang banyak dan berlebihan memicu munculnya penyakit maag. Bahakan jika maag sudah sangat parah, akan sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian.
Keenam: Pikiran dan Emosi Pemicu Penyakit Maag
Jauh-jauh sebelumnya Allah telah memberikan petunjuk kepada umat Islam di dalam firman-nya agar seorang muslim tidak stress dan tekanan batinnya dalam keadaan apapun juga.
أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (62) الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ (63
“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertaqwa.” (Qs. Yunus: 62-63)
Tekanan batin dan kecemasan serta kesedihan akan menyebabkan kadar asam lambung meningkat tajam dan ini berujung pada maag dan perih pada lambung. Begitu juga, ketakutan dan kekhawatiran yang berlebihan, serta perasaan negatif -khususnya saat makan- akan merangsang sistem syaraf simpatik yang mengakibatkan berkurangnya enzim-enzim pangkreas, sehingga menciptakan kesulitan di dalam pencernaan makanan. Ini semua berakibat perut kembung, munculnya gas, menyebabkan penyakit ulu hati, dan masalah dalampencernaan lainnya. Selain itu, juga akan mengakibatkan peningkatan korsitol yang akan menekan kekebalan tubuh, selanjutnya berakibat pada terbentuknya sel kanker.
Stress juga bisa memicu seseorang untuk mengkonsumsi obat penenang atau merokok atau minuman-minuman beralkohol, itu semua akan menyebabkan tukak lambung terganggu.
Di sisi lain Allah menjelaskan bahwa sifat orang bertaqwa adalah mampu menahan kemarahannya yang sedang berkecamuk di dalam dirinya. Allah berfirman:
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ (133) الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (134
“(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (Qs. Ali Imran: 133-134)
Kemarahan konon dapat menyebabkan rheumatoid ar-thritis, serangan jantung, kanker, tekanan darah tinggi, stroke, serta tukak lambung. Ketika seseorang sangat marah, tekanan darahnya akan meningkat tajam, maka resiko serangan jantung dan stroke akan menjadi lebih tinggi. Begitu juga kadar asam lambung yang meningkat juga memberi efek ketegangan yang berujung sakit pada tukak lambung.
Orang yang tidak mampu mengendalikan amarah dan emosinya, apalagi kalau emosi itu berujung kepada kebencian dan permusuhan, maka akan mengakibatkan adrenalin dan tekanan darah meningkat, maka resiko terkena penyakit jantung menjadi tinggi.
Mudah-mudahan kita bisa lebih memperhatikan setiap makanan yang akan kita masukan ke dalam tubuh kita, sekaligus bisa selalu berfikir positif, serta menjauhi dari rasa dendam, kebencian dan amarah kepada orang lain. Wallahu A’lam. [Miftahul Jannah] sumber panjimas.com 

INGIN TERAPY RUQYAH HUBUNGI Hp/Whatsaap  : 0817 6866 74

 RUQYAH ANAK PONDOK TAHFIDZ