MAKALAH KHUSUS TENTANG AIN
Nabi shallallahu
alaihi wasallambersabda :
I.
العين حق ولو
كان شيء سابق القدر سبقته العين
“’Ain
itu haq dan seandainya ada sesuatu yang mendahului takdir maka ‘ain-lah yang
mendahuluinya’.
Banyak hadits-hadits shahih dari
Nabi صلیاللهعليهوسلم tentang terjangkit dengan 'ain
ini. Di antaranya apa yang disebutkan dalam Shahihain dari Aisyah
-rodliallaahu'anhu-, ia mengatakan, "Bahwasanya Rasulullah صلیاللهعليهوسلم memerintahkan kepadanya supaya
meminta diruqyah dari 'ain."
(HR. Al-Bukhari, no. 5738, kitab
ath-Thibb; dan Muslim, no. 2195, kitab as-Salam).
Muslim,
Ahmad dan at-Tirmidzi; ia menshahihkannya, dari Ibnu Abbas dari Nabi صلیاللهعليهوسلم beliau bersabda,
"'Ain adalah nyata, dan
seandainya ada sesuatu yang mendahului takdir niscaya 'ain mendahuluinya.Jika
kalian diminta untuk mandi, maka mandilah."
(HR. Muslim, no. 2188, kitab
as-Salam).
Diriwayatkan Imam Ahmad dan
at-Tirmidzi; ia menshahihkannya, dari Asma' binti Umais bahwa ia
mengatakan, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Bani Ja'far tertimpa
'ain; apakah aku boleh meminta ruqyah untuk mereka?" Beliau menjawab,
"Ya, seandainya ada sesuatu yang mendahului takdir niscaya 'ainlah yang
mendahuluinya." (HR. at-Tirmidzi, no. 2059, kitab ath-Thibb; Ahmad dalam
al-Musnad, 6/ 438; Ibnu Majah, no. 3510, kitab ath-Thibb; dan at-Tirmidzi
menilainya sebagai hadits hasan shahih).
أَكْثَرُمَنْمَاتَمِنْأُمَّتِيْبَعْدَقَضَاءِاللهِوَقَدَرِهِبِاْلأَنْفُسِ
"Kebanyakan orang yang mati
dari umatku, setelah qadha Allah dan qadarNya, karena Anfus." (HR.
Ath-Thayalisi dalam Musnadnya, no. 1760; ath-Thahawi dalam al-Musykil dan
al-Bazzar; serta dihasankan oleh al-Hafizh dalam al-Fath, 10/ 167; dalam
as-Silsilah ash-Shahihah, no. 747).
Abu Daud meriwayatkan dari Aisyah
-rodliallaahu'anha-, ia mengatakan, "Orang yang menimpakan 'ain
diperintahkan supaya berwudhu, kemudian orang yang tertimpa 'ain mandi
darinya.? (HR. Abu Daud, no.3880, kitab ath-Thibb). Imam Ahmad, Malik,
an-Nasa'i dan Ibnu Hibban; ia menshahihkannya, meriwayatkan dari Sahl bin Hanif,
"Bahwa Rasulullah صلیاللهعليهوسلم keluar beserta orang-orang yang
berjalan bersamanya menuju Makkah, hingga ketika sampai di daerah Khazzar dari
Juhfah, Sahl bin Hanif mandi. Ia seorang yang berkulit putih serta elok tubuh
dan kulitnya. Lalu Amir bin Rabi'ah, saudara Bani Adi bin Ka'b melihatnya,
dalam keadaan sedang mandi, seraya mengatakan, 'Aku belum pernah melihat
seperti hari ini kulit yang disembunyikan.' Maka Sahl pengsan.
Lalu ia dibawa kepada Nabi صلیاللهعليهوسلم lantas dikatakan kepada beliau,
'Wahai Rasulullah, mengapa Shal begini. Demi Allah, ia tidak mengangkat
kepalanya dan tidak pula siuman.'Beliau bertanya, 'Apakah kalian mendakwa seseorang
mengenainya?' Mereka menjawab, 'Amir bin Rabi'ah telah memandangnya.'
Maka beliau صلیاللهعليهوسلم memanggil Amir dan memarahinya,
seraya bersabda, 'Mengapa salah seorang dari kalian membunuh saudaranya.
Mengapa ketika kamu melihat sesuatu yang mengagumkanmu, kamu tidak mendoakan
keberkahan (untuknya)?'
Kemudian beliau bersabda
kepadanya, 'Mandilah untuknya.' Lalu ia membasuh wajahnya, kedua tangannya dan
kedua sikunya, kedua lututnya dan ujung kedua kakinya, dan bagian dalam
sarungnya dalam suatu bejana. Kemudian air itu diguyurkan di atasnya,
yang diguyurkan oleh seseorang di atas kepalanya dan punggungnya dari
belakangnya. Ia meletakkan bejana di belakangnya. Setelah melakukan
demikian, Sahl bangkit bersama orang-orang tanpa merasakan sakit
lagi."
(HR. Muslim, no. 2188, kitab
as-Salam).
Ibnu Hajar berkata: (Sebagian
orang merasa bingung, mereka bertanya:
Bagaimanakah cara kerja ain sehingga bisa memudharatkan orang dari jarak
yang jauh?, sudah banyak sekali orang yang tertimpa sakit dan kekuatannya
melemah hanya karena pandangan mata, semua itu terjadi karena Allah
menciptakan di dalam unsur ruh suatu
kekuatan yang bisa memberikan pengaruh, dan
karena pengaruh tersebut sangat berkaitan dengan mata maka pengaruh yang
ditimbulkannya disebut al-ain (mata), sebenarnya bukan mata yang memberikan
pengaruh akan tetapi yang sebenaranya terjadi adalah pengaruh ruh, maka
pandangan yang keluar melalui mata seorang (yang hasad atau kagum) adalah panah maknawi yang jika mengenai suatu jasad
yang tidak berprisai maka panah tersebut akan mempengaruhi badan dan jika tidak
berpengaruh berarti ia tidak mengenai sasarannya akan tetapi kembali kepada
pemiliknya, persis sama dengan panah biasa" Fathul Bari, Ibnu Hajar
10/212.
a.
Jenis Ain
i.
Ainul
insi ; berasal dari manusia
ii.
Ainul
jin ; berasal dari jin
b.
Bentuk ain
i.
Ainul
Hasad
1. Hasad, iri dengki adalah bentuk puncak dari ainul hasad.
Bentuk-bentuk dibawahnya adalah segala emosi negatif si pemilik ain pada si
target, bisa berupa kemarahan, kebencian dan sejenisnya
2. Mereka yang punya bawaan hasad adalah
a. Jin
b. Orang kafir
c. Ahlul bid’ah
d. Pendengki
ii.
Pujian
1. Pujian adalah bentuk puncak dari ainul lammah. Bentuk
dibawahnya adalah segala emosi positif si pemilik ain, bisa berupa suka, cinta,
kerinduan, empati dll.
2. Kadang jenis ini
sangat mirip dg sihir mahabbah
c. Peruqyah
perlu benar-benar hati hati
menangani kasus ain karena gejala dan bentuk gangguannya sangat mirip dengan
gangguan jin, sihir, bahkan psikis.
d.
Gejala khusus ain
Di
antara tanda bahwa seseorang terkena penyakit ain adalah kepala pusing, wajah
yang menguning, banyak berkeringat, banyak kencing, sering ingin muntah dan menguap,
sedikit tidur atau banyak tidur, tidak mempunyai nafsu makan, basah pada kedua
tangan dan kaki yang disertai dengan kesemutan, hati bergetar, perasaan takut
yang tidak normal, marah dan temperamental yang berlebihan, sedih dan sempit di
dalam dada, terasa nyeri pada bagian bawah punggung dan antara dua pundak serta
tidak bisa tidur pada waktu malam. badan terasa lemah.
e. Cara
terbaik meruqyah ain adalah dengan menemukan pelakunya, kemudian pelaku diminta wudhu dan bekas wudhunya
dimandikan ke pasien dan meminumnya(atau meminum bekas minumannya)
f. Namun
jika pelaku tidak ketemu maka
bisa dilakukan teknik khusus deteksi ain sbb:
i.
Cara mendeteksi
1.
Riwayat sakit
a. Bertemu dengan siapa sebelum sakit. Jika pasien menyebut
nama seseorang, tanyakan : apakah orang lain yang bermasalah dengan orang tsb
jg mengalami sakit?
b. Ada peristiwa menggembirakan apa yang dialami pasien
c. Ada konflik apa dalam keluarga atau dengan orang?
2.
Tanyakan ttg mimpi,
a. siapa yang sering muncul dalam mimpi
b. mimpi seolah-olah akan disakiti
c. mimpi binatang
3.
Lintasan batin saat ruqyah dan sebelum ruqyah
a. Siapa yang terlintas dalam batin si pasien sebelum ruqyah
dan saat ruqyah
b. Siapa yang sering disebut, diingat saat dirumah, atau selama
sakit
ii.
Cara menterapi
1. Menggunakan bekas wudhu orang yang diduga sebagai pelaku
2. Cara lain menemukan bekas (dibahas secara lisan)
3. Digunakan utk mandi dan minum
g.
Penting :
i.
Pasien
harus tetap diruqyah dengan menggunakan ayat-ayat untuk terapi ain. Hal ini
untuk mencegah fitnah dan jika pasien tidak dapat menyebut nama. Ayat yang
dibaca minimal : al fatihah, ayat qursy, almulk 1-5, al qalam 51-52, al ikhlas,
alfalaq ,annas.
ii.
Peruqyah
harus memahamkan konsep ain sebelum mengajak pasien mendiagnosa ain
iii.
Peruqyah
harus menetralisir bahwa ain dapat bekerja diluar kesadaran si pelaku bahkan
kadang pelaku tidak berniat demikian. Semua terjadi karena ulah syetan dan
takdir Allah subhanahu wata’ala, sehingga pasien perlu didorong agar berlapang
dada dan saling memaafkan.
iv.
Penjagaan
diri dengan doa dan dzikir pagi dan petang
v.
Cepat
atau lamanya terapi tergantung kekuatan ain nya.
h. NB : MODEL TERAPI AIN DAPAT DIGUNAKAN UNTUK HAMPIR SEMUA
KASUS TERUTAMA KASUS YANG MELIBATKAN PERASAAN SI PASIEN DENGAN SESEORANG
TANDA-TANDA
terkena 'AIN dan solusinya
TANDA-TANDA terkena
'AIN atau yg lainnya. Jika seseorang sehat dari penyakit jasmani, maka
gejalanya secara umum :
1. Pusing yg berpindah-pindah
2. Wajah pucat
3. banyak keluar keringat dan sering kencing
4. Tidak nafsu makan
5. Kesemutan, kepanasan atau kedinginan pada bagian tubuh.
6. Detak jantung tdk teratur
7. Rasa sakit yg selalu berpindah-pindah pada bawah punggung dan bahu
8. Merasa sedih dan tertekan
9. Susah tidur di malam hari
10. Emosi yg berlebihan, Rasa takut (paranoid) dan marah yg tdk wajar
11. Sering bersendawa dan menarik nafas panjang (dada sesak)
12. Sering menyendiri, tdk bersemangat, malas, banyak tidur, dan masalah-masalah kesehatan lain yg sebabnya bukan karena bukan faktor medis.
1. Pusing yg berpindah-pindah
2. Wajah pucat
3. banyak keluar keringat dan sering kencing
4. Tidak nafsu makan
5. Kesemutan, kepanasan atau kedinginan pada bagian tubuh.
6. Detak jantung tdk teratur
7. Rasa sakit yg selalu berpindah-pindah pada bawah punggung dan bahu
8. Merasa sedih dan tertekan
9. Susah tidur di malam hari
10. Emosi yg berlebihan, Rasa takut (paranoid) dan marah yg tdk wajar
11. Sering bersendawa dan menarik nafas panjang (dada sesak)
12. Sering menyendiri, tdk bersemangat, malas, banyak tidur, dan masalah-masalah kesehatan lain yg sebabnya bukan karena bukan faktor medis.
Tanda-tanda Anak/bayi terkena ‘ain
Bayi yang baru lahir dan anak-anak sangat
rentan terkena penyakit ‘ain. Apalagi kalau bayi/anak itu mempunyai kelebihan
yang tidak dimiliki bayi/anak yang lain, seperti kelucuannya,rupanya yang manis
,kesehatannya, dan lain-lain yang mengundang perhatian siapa saja yang
melihatnya.
Adapun diantara tanda-tanda anak yang
terkena pengaruh buruk ‘ain adalah :
1.Tangisan yang tidak wajar yang tidak
kunjung henti,kejang-kejang tanpa sebab yang jelas, tidak mau menyusu kepada
ibunya tanpa sebab yang jelas.
عَنْ
عَائِشَةَ قَالَتْدَخَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَمِعَ
صَوْتَ صَبِيٍّ يَبْكِي فَقَالَ مَا لِصَبِيِّكُمْ هَذَا يَبْكِي فَهَلَّا
اسْتَرْقَيْتُمْ لَهُ مِنْ الْعَيْنِ
Aisyah rodhiyallohu anha berkata
: “Suatu ketika Nabi masuk (rumahnya) kemudian mendengar bayi sedang
menangis.Beliau berkata,”Mengapa bayi kalian menangis?Mengapa tidak kalian
bacakan ruqyah-ruqyah (supaya sembuh) dari penyakit ‘ain?) (Shahihul jami’ 988
n0.5662)
2. Kondisi tubuh yang sangat kurus
kering
عَنْ
جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِرَخَّصَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لِآلِ حَزْمٍ فِي رُقْيَةِ الْحَيَّةِ وَقَالَ لِأَسْمَاءَ بِنْتِ عُمَيْسٍ مَا
لِي أَرَى أَجْسَامَ بَنِي أَخِي ضَارِعَةً تُصِيبُهُمْ الْحَاجَةُ قَالَتْ لَا
وَلَكِنْ الْعَيْنُ تُسْرِعُ إِلَيْهِمْ قَالَ ارْقِيهِمْ
Dari Jabir rodhiyallohu anhu bahwa
Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam memberi rukhshoh (keringanan) bagi anak-anak
Ja’far memakai bacaan ruqyah dari sengatan ular. Beliau berkata kepada Asma’
binti Umais,”Mengapa aku lihat badan anak-anak saudaraku ini kurus kering?
Apakah mereka kelaparan?” Asma’ menjawab : “tidak, akan tetapi mereka tertimpa
‘Ain.” Kata beliau,”Kalau begitu bacakan ruqyah bagi mereka! (HR Muslim, Ahmad
dan Baihaqi)
3.Nangis tanpa sebab dan tidak berhenti-henti. ..
4.Yg tadinya penurut menjadi pembangkang, rewel dan sulit diatur
5.Yg tadinya rajin dan berprestasi di sekolah bisa berubah menjadi bebal, pemalas, dan ngantukkan dll
4.Yg tadinya penurut menjadi pembangkang, rewel dan sulit diatur
5.Yg tadinya rajin dan berprestasi di sekolah bisa berubah menjadi bebal, pemalas, dan ngantukkan dll
Sunnah bagi orang yang memandang takjub
terhadap sesuatu :
Seperti yang telah dijelaskan di
atas,bahwa penyakit ‘ain tidak hanya disebabkan oleh orang yang iri dan dengki
terhadap sesuatu yang dipandangnya. Bahkan setiap mata yang memandang takjub
terhadap sesuatu dengan izin Alloh juga bisa menyebabkan pengaruh buruk ‘ain
walaupun orang tersebut tidak bermaksud menimpakan ‘ain. Bahkan ini terjadi
pada para sahabat Nabi yang sudah terkenal akan kebersihan hati mereka.
Adapun diantara sunnah ketika seseorang
memandang takjub terhadap sesuatu adalah :
1. Medoakan keberkahan pada apa yang
dilihatnya
Dari Amir bin Robi’ah rodhiyallohu anhu :
قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مِنْ
أَخِيهِ أَوْ مِنْ نَفْسِهِ أَوْ مِنْ مَالِهِ مَا يُعْجِبُهُ فَلْيُبَرِّكْهُ
فَإِنَّ الْعَيْنَ حَقٌّ
Rosullulloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda : “Jika salah seorang dari kalian
melihat sesuatu yang menakjubkan dari saudaranya, pada dirinya atau pada
hartanya, maka doakan keberkahan padanya, karena sesungguhnya penyakit ain itu
haq (benar). (HR Ahmad).
Di antara cara mendoakan keberkahan
terhada apa yang dilihatnya adalah :
بَارَكَ
اللَّهُ فِيهِ
‘Ya Alloh Semoga Alloh memberikan berkah
padanya”
اللَّهُمَّ
بَارِكْعَلَيْهِ
“Ya Alloh berkahilah atasnya”
اللَّهُمَّ
بَارِكْلَهُ
“Ya Alloh berkahilah baginya”
2. Hendaklah mengucapkan :
مَا شَاءَ
اللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
“Sungguh atas kehendak Allohlah semua ini
terwujud”
Hal ini didasari firman Alloh
dalam surat Al-Kahfi ayat 39. Imam Ibnu Katsir menafsirkan ayat
tersebut dengan mengatakan :”Ketika engkau masuk suatu kebun dan kau merasa
takjub akan keindahannya,mengapa engkau tidak memuji Alloh atas nikmat yang
telah diberikan kepadamu seperti nikmat harta dan anak keturunan yang tidak
diberikan kepada selain engkau dan mengapa kamu tidak mengucapkan masya’Alloh
la quwwata illa billah.
Upaya-upaya orang tua untuk mengantisipasi
anak dari ‘Ain:
1. Hendaklah orang tua membiasakan
diri mereka membentengi anak-anaknya dari bahaya ‘ain dengan ruqyah-ruqyah
(bacaan-bacaan) yang diajarkan dalam Islam. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa
Nabi shollallohu alaihi wa sallam memohon perlindungan Alloh untuk Hasan dan
Husain dengan doa :
أُعِيذُكُمَا
بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ
عَيْنٍ لَامَّةٍ
Aku berlindung kepada Alloh untuk kalian
berdua dengan kalimat-kalimat Alloh yang sempurna dari segala syaitan, binatang
yang berbisa dan pandangan mata yang jahat. (HR Abu Daud)
2. Sebagaimana yang telah disebutkan oleh Imam Ibnul Qoyyim
dalam zadul ma’ad 4/159, hendaknya para orang tua tidak menampakkan suatu
kelebihan yang menakjubkan yang dimiliki anak-anaknya yang dikhawatirkan akan
mengundang rasa iri atau kedengkian orang yang melihatnya. Lalu Ibnu qoyyim
menukil atsar dari Imam Baghowi bahwasanya pernah suatu ketika Utsman bin Affan
rodhiyallohu anhu melihat seorang anak kecil yang sangat elok rupanya lagi
menawan, kemudian Ustman berkata, “Tutupilah (jangan ditampakkan) lubang dagu
(yang membuat orang takjub) pada anak itu.” Maka keadaan seperti itu sangat
dikhawatirkan akan terjadinya pengaruh buruk ‘ain. Lebih-lebih kalau ada orang
yang terkenal mempunyai sifat iri dan dengki.
3. Hendaklah para orang tua tidak
berlebihan menceritakan kelebihan-kelebihan atau kebaikan-kebaikan anaknya yang
tidak dimiliki anak-anak lain, sehingga mengundang rasa iri dan dengkii siapa
saja yang mendengarnya,kemudian berusaha melihatnya,hingga Alloh menakdirkan
terjadinya pengaruh buruk ‘Ain tersebut.
Upaya-upaya orang tua bila anak sudah
terkena pengaruh buruk ‘Ain :
1. Jika pelakunya diketahui, maka
hendaklah orang itu diperintahkan untuk mandi, kemudian orang yang terkena
pengaruh mata itu mandi dengan bekas air mandi orang itu. Hal ini sebagaimana
kisah sahabat nabi shollallohu alaihi wa sallam Sahl bin Hunaif rodhiyallohu anhu dalam
hadits yang telah lalu,bahwa nabi shollallohu alaihi wa sallam memerintahkan
Amir bin robi’ah rodhiyallohu anhu untuk mandi dan sisa air mandinya diguyurkan
pada Sahl bin Hunaif rodhiyallohu anhu.
At-Tirmidzi menjelaskan :”Pelaku ‘ain
diperintahkan untuk mandi dengan menggunakan air dalam baskom. Lalu meletakkan
telapak tangannya di mulut dan berkumur-kumur,lalu disemburkan ke dalam baskom
tersebut. Baru setelah itu membasuh wajahnya dengan air dalam baskom
tersebut,lalu memasukkan tangan kirinya dan mengguyurkan air ke lutut kanannya
dengan air baskom tersebut.Kemudian memasukkan tangan kanannya dan menyiramkan
air baskom itu ke lutut kirinya.Baru kemudian membasuh tubuh di balik kain,
namun baskom itu tidak usah diletakkan di atas tanah atau lantai.Setelah itu
sisa air diguyurkan ke kepala orang yang terkena ‘ain dari arah belakang satu
kali guyuran.
2. Memperbanyak membaca “Qul
Huwallohu Ahad” (surat al-Ikhlas),Al-Muawwidzatain (surat al-Falaq
dan an-Naas),al-Fatihah,ayat kursi,bagian penutupsurat al-Baqoroh (dua
ayat terakhir),dan mendoakan dengan doa-doa yang disyariatkan dalam ruqyah
3. Membaca doa :
بِاسْمِ
اللَّهِ أَرْقِيكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ يُؤْذِيكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ نَفْسٍ أَوْ
عَيْنِ حَاسِدٍ اللَّهُ يَشْفِيكَ بِاسْمِ اللَّهِ أَرْقِيكَ
“Dengan menyebut Nama Alloh,aku meruqyahmu
dari segala sesuatu yang menyakitimu, dan dari kejahatan setiap jiwa atau mata
orang yang dengki.Mudah-mudahan Alloh subhanahu wa ta’ala menyembuhkanmu.Dengan
menyebut Nama Alloh,aku mengobatimu dengan meruqyahmu.” (HR.Muslim no.2186
(40),dari Abu Said rodhiyallohu anhu)
Atau
بِاسْمِ
اللَّهِ يُبْرِيكَ وَمِنْ كُلِّ دَاءٍ يَشْفِيكَ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا
حَسَدَ وَشَرِّ كُلِّ ذِي عَيْنٍ
“Dengan menyebut nama Alloh,mudah-mudahan
Dia membebaskan dirimu dari segala penyakit,mudah-mudahan Dia akan
menyembuhkanmu,melindungimu dari kejahatan orang dengki jika dia mendengki dan
dari kejahatan setiap orang yang mempunyai mata jahat.” (HR. Muslim no. 2185
(39), dari Aisyah rhodiyallohu anha)
Ini adalah doa yang dibacakan malaikat
Jibril kepada Nabi shollallohu alaihi wa sallam ketika mendapat gangguan
syetan.
4. Membacakan pada air (dengan bacaan
–bacaan ruqyah yang syar’i) disertai tiupan, dan kemudian meminumkan pada
penderita,dan sisanya disiramkan ke tubuhnya. Hal itu pernah dilakukan
Rosululloh shollallhu alaihi wa sallam kepada Tsabit bin Qois. (HR. Abu Daud no. 3885)
5. Dibacakan (bacaan) pada minyak dan
kemudian minyak itu dibalurkan. (HR Ahmad III/497,lihat silsilah al-Ahaadits
as-Shohihah :397). Jika bacaan itu dibacakan pada air zam-zam,maka yang
demikian itu lebih sempurna jika air zam-zam itu mudah diperoleh atau kalau
tidak,boleh juga dengan air hujan.
6. Membaca zikir pagi dan
petang untuk pribadi
=====================================================================
Muhammad Faizar
TANDA-TANDA KORBAN PANDANGAN MATA JAHAT :
1.Ngantukan dan selalu ingin tidur
2.Kerjanya ingin “ngulet” seperti orang yang baru bangun tidur
3.Rasa lemah dan berat di bagian tubuh secara menyeluruh atau di salah satu bagian dari kedua betis
4.Banyak mengeluarkan keringat, terutama di daerah kening dan punggung
5.Orang yang dipandang sering merasa mual dan muntah tanpa sebab
6.Mengalami rasa mulas yang berkepanjangan dan diare tanpa sebab medis
7.Banyak mengeluarkan air liur dan terkumpul di mulut
8.Banyak bersendawa
9.Orang yang kena pandang kadang sering ingin merasa menangis tanpa sebab
10.Rasa dingin di ujung-ujung bagian tubuh, terutama tangan dan kaki
11.Rasa cekot-cekot di bagian ujung tubuh
12.Rasa gatal di seluruh tubuh atau di sebagian saja
13.Denyut jantung tak beraturan dan terkadang berdegup sangat kencang
14.Rasa panas di badan, seperti demam, dan kadang hanya pada di bagian ujung tubuh saja
15.Mata berkedip cepat, tidak kuat melek lama
16.Melihat banyak mata memandang ke arahnya, baik di dalam mimpi maupun ketika sadar
17.Ketika mendengar ayat-ayat al-Qur’an, terutama ayat ruqyah, ia akan sering menguap dengan mengularkan air mata
18.Nyeri di bagian punggung bawah dan rasa berat di kedua pundak
19.Marah yang tak wajar, stress tanpa sebab, gundah tanpa sebab, dan yang semacamnya
20.Sangat sulit konsentrasi dalam pekerjaan dan pelajaran
21.Mogok kerja atau mogok masuk kelas tanpa alasan yang jelas
22.Tidak bisa berdiam diri, kadang kaki selalu ingin gerak
23.Insomnia
24.Tidak betah di rumah, seakan terpenjara dan tersiksa di dalam rumah, atau malah sebaliknya
25.Sering bermimpi yang berkaitan dengan mata, atau dalam kasus lain berupa ular
Untuk menangkal al-'Ain, istiqomahkan dzikir pagi dan petang, terutama ayat kursi dan 3 qul...
Bisa juga dengan mengkonsumsi kurma ajwa di setiap pagi...
Semoga Allah melindungi kita dari segala keburukan makhluk-NYA...
=====================================================================
Muhammad Faizar
TANDA-TANDA KORBAN PANDANGAN MATA JAHAT :
1.Ngantukan dan selalu ingin tidur
2.Kerjanya ingin “ngulet” seperti orang yang baru bangun tidur
3.Rasa lemah dan berat di bagian tubuh secara menyeluruh atau di salah satu bagian dari kedua betis
4.Banyak mengeluarkan keringat, terutama di daerah kening dan punggung
5.Orang yang dipandang sering merasa mual dan muntah tanpa sebab
6.Mengalami rasa mulas yang berkepanjangan dan diare tanpa sebab medis
7.Banyak mengeluarkan air liur dan terkumpul di mulut
8.Banyak bersendawa
9.Orang yang kena pandang kadang sering ingin merasa menangis tanpa sebab
10.Rasa dingin di ujung-ujung bagian tubuh, terutama tangan dan kaki
11.Rasa cekot-cekot di bagian ujung tubuh
12.Rasa gatal di seluruh tubuh atau di sebagian saja
13.Denyut jantung tak beraturan dan terkadang berdegup sangat kencang
14.Rasa panas di badan, seperti demam, dan kadang hanya pada di bagian ujung tubuh saja
15.Mata berkedip cepat, tidak kuat melek lama
16.Melihat banyak mata memandang ke arahnya, baik di dalam mimpi maupun ketika sadar
17.Ketika mendengar ayat-ayat al-Qur’an, terutama ayat ruqyah, ia akan sering menguap dengan mengularkan air mata
18.Nyeri di bagian punggung bawah dan rasa berat di kedua pundak
19.Marah yang tak wajar, stress tanpa sebab, gundah tanpa sebab, dan yang semacamnya
20.Sangat sulit konsentrasi dalam pekerjaan dan pelajaran
21.Mogok kerja atau mogok masuk kelas tanpa alasan yang jelas
22.Tidak bisa berdiam diri, kadang kaki selalu ingin gerak
23.Insomnia
24.Tidak betah di rumah, seakan terpenjara dan tersiksa di dalam rumah, atau malah sebaliknya
25.Sering bermimpi yang berkaitan dengan mata, atau dalam kasus lain berupa ular
Untuk menangkal al-'Ain, istiqomahkan dzikir pagi dan petang, terutama ayat kursi dan 3 qul...
Bisa juga dengan mengkonsumsi kurma ajwa di setiap pagi...
Semoga Allah melindungi kita dari segala keburukan makhluk-NYA...
abi faqieh elwastafy........ 0817 6866 747
yang ingin terapi ruqyah hubungi nomor di atas!