Kamis, 24 Maret 2016

'AIN & SOLUSI MENGATASINYA




MAKALAH KHUSUS TENTANG AIN

Nabi shallallahu alaihi wasallambersabda :
I.                   العين حق ولو كان شيء سابق القدر سبقته العين
’Ain itu haq dan seandainya ada sesuatu yang mendahului takdir maka ‘ain-lah yang mendahuluinya’.
Banyak hadits-hadits shahih dari Nabi صلیاللهعليهوسلم tentang terjangkit dengan 'ain ini. Di antaranya apa yang disebutkan dalam Shahihain dari Aisyah -rodliallaahu'anhu-, ia mengatakan,  "Bahwasanya Rasulullah صلیاللهعليهوسلم memerintahkan kepadanya supaya meminta diruqyah dari 'ain."
(HR. Al-Bukhari, no. 5738, kitab ath-Thibb; dan Muslim, no. 2195, kitab as-Salam). 
                        Muslim, Ahmad dan at-Tirmidzi; ia menshahihkannya, dari Ibnu Abbas dari Nabi صلیاللهعليهوسلم beliau bersabda, 
"'Ain adalah nyata, dan seandainya ada sesuatu yang mendahului takdir niscaya 'ain mendahuluinya.Jika kalian diminta untuk mandi, maka mandilah."
(HR. Muslim, no. 2188, kitab as-Salam). 
Diriwayatkan Imam Ahmad dan at-Tirmidzi; ia menshahihkannya, dari Asma' binti Umais bahwa ia mengatakan,  "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Bani Ja'far tertimpa 'ain; apakah aku boleh meminta ruqyah untuk mereka?" Beliau menjawab, "Ya, seandainya ada sesuatu yang mendahului takdir niscaya 'ainlah yang mendahuluinya." (HR. at-Tirmidzi, no. 2059, kitab ath-Thibb; Ahmad dalam al-Musnad, 6/ 438; Ibnu Majah, no. 3510, kitab ath-Thibb; dan at-Tirmidzi menilainya sebagai hadits hasan shahih). 
 أَكْثَرُمَنْمَاتَمِنْأُمَّتِيْبَعْدَقَضَاءِاللهِوَقَدَرِهِبِاْلأَنْفُسِ
"Kebanyakan orang yang mati dari umatku, setelah qadha Allah dan qadarNya, karena Anfus." (HR. Ath-Thayalisi dalam Musnadnya, no. 1760; ath-Thahawi dalam al-Musykil dan al-Bazzar; serta dihasankan oleh al-Hafizh dalam al-Fath, 10/ 167; dalam as-Silsilah ash-Shahihah, no. 747). 
Abu Daud meriwayatkan dari Aisyah -rodliallaahu'anha-, ia mengatakan,  "Orang yang menimpakan 'ain diperintahkan supaya berwudhu, kemudian orang yang tertimpa 'ain mandi darinya.? (HR. Abu Daud, no.3880, kitab ath-Thibb).  Imam Ahmad, Malik, an-Nasa'i dan Ibnu Hibban; ia menshahihkannya, meriwayatkan dari Sahl bin Hanif,  "Bahwa Rasulullah صلیاللهعليهوسلم keluar beserta orang-orang yang berjalan bersamanya menuju Makkah, hingga ketika sampai di daerah Khazzar dari Juhfah, Sahl bin Hanif mandi. Ia seorang yang berkulit putih serta elok tubuh dan kulitnya. Lalu Amir bin Rabi'ah, saudara Bani Adi bin Ka'b melihatnya, dalam keadaan sedang mandi, seraya mengatakan, 'Aku belum pernah melihat seperti hari ini kulit yang disembunyikan.' Maka Sahl pengsan.
Lalu ia dibawa kepada Nabi صلیاللهعليهوسلم lantas dikatakan kepada beliau, 'Wahai Rasulullah, mengapa Shal begini. Demi Allah, ia tidak mengangkat kepalanya dan tidak pula siuman.'Beliau bertanya, 'Apakah kalian mendakwa seseorang mengenainya?' Mereka menjawab, 'Amir bin Rabi'ah telah memandangnya.' Maka beliau صلیاللهعليهوسلم memanggil Amir dan memarahinya, seraya bersabda, 'Mengapa salah seorang dari kalian membunuh saudaranya. Mengapa ketika kamu melihat sesuatu yang mengagumkanmu, kamu tidak mendoakan keberkahan (untuknya)?'
Kemudian beliau bersabda kepadanya, 'Mandilah untuknya.' Lalu ia membasuh wajahnya, kedua tangannya dan kedua sikunya, kedua lututnya dan ujung kedua kakinya, dan bagian dalam sarungnya dalam suatu bejana. Kemudian air itu diguyurkan di atasnya, yang diguyurkan oleh seseorang di atas kepalanya dan punggungnya dari belakangnya. Ia meletakkan bejana di belakangnya. Setelah melakukan demikian, Sahl bangkit bersama orang-orang tanpa merasakan sakit lagi." 
(HR. Muslim, no. 2188, kitab as-Salam). 
Ibnu Hajar berkata: (Sebagian orang merasa bingung, mereka bertanya:  Bagaimanakah cara kerja ain sehingga bisa memudharatkan orang dari jarak yang jauh?, sudah banyak sekali orang yang tertimpa sakit dan kekuatannya melemah hanya karena pandangan mata, semua itu terjadi karena Allah menciptakan  di dalam unsur ruh suatu kekuatan yang bisa memberikan pengaruh, dan  karena pengaruh tersebut sangat berkaitan dengan mata maka pengaruh yang ditimbulkannya disebut al-ain (mata), sebenarnya bukan mata yang memberikan pengaruh akan tetapi yang sebenaranya terjadi adalah pengaruh ruh, maka pandangan yang keluar melalui mata seorang (yang hasad atau kagum) adalah panah maknawi yang jika mengenai suatu jasad yang tidak berprisai maka panah tersebut akan mempengaruhi badan dan jika tidak berpengaruh berarti ia tidak mengenai sasarannya akan tetapi kembali kepada pemiliknya, persis sama dengan panah biasa" Fathul Bari, Ibnu Hajar 10/212.
a.     Jenis Ain
                                                              i.      Ainul insi ; berasal dari manusia
                                                           ii.      Ainul jin ; berasal dari jin
b.     Bentuk ain
                                                             i.      Ainul Hasad
1.     Hasad, iri dengki adalah bentuk puncak dari ainul hasad. Bentuk-bentuk dibawahnya adalah segala emosi negatif si pemilik ain pada si target, bisa berupa kemarahan, kebencian dan sejenisnya
2.     Mereka yang punya bawaan hasad adalah
a.      Jin
b.     Orang kafir
c.      Ahlul bid’ah
d.     Pendengki
                                                          ii.      Pujian
1.     Pujian adalah bentuk puncak dari ainul lammah. Bentuk dibawahnya adalah segala emosi positif si pemilik ain, bisa berupa suka, cinta, kerinduan, empati dll.
2.     Kadang  jenis ini sangat mirip dg sihir mahabbah

c.      Peruqyah perlu benar-benar hati hati menangani kasus ain karena gejala dan bentuk gangguannya sangat mirip dengan gangguan jin, sihir, bahkan psikis.

d.     Gejala khusus ain
            Di antara tanda bahwa seseorang terkena penyakit ain adalah kepala pusing, wajah yang menguning, banyak berkeringat, banyak kencing, sering ingin muntah dan menguap, sedikit tidur atau banyak tidur, tidak mempunyai nafsu makan, basah pada kedua tangan dan kaki yang disertai dengan kesemutan, hati bergetar, perasaan takut yang tidak normal, marah dan temperamental yang berlebihan, sedih dan sempit di dalam dada, terasa nyeri pada bagian bawah punggung dan antara dua pundak serta tidak bisa tidur pada waktu malam. badan terasa lemah.

e.      Cara terbaik meruqyah ain adalah dengan menemukan pelakunya, kemudian pelaku diminta wudhu dan bekas wudhunya dimandikan ke pasien dan meminumnya(atau meminum bekas minumannya)

f.       Namun jika pelaku tidak ketemu maka bisa dilakukan teknik khusus deteksi ain sbb:


                                                             i.      Cara mendeteksi
1.     Riwayat sakit
a.      Bertemu dengan siapa sebelum sakit. Jika pasien menyebut nama seseorang, tanyakan : apakah orang lain yang bermasalah dengan orang tsb jg mengalami sakit?
b.     Ada peristiwa menggembirakan apa yang dialami pasien
c.      Ada konflik apa dalam keluarga atau dengan orang?
2.     Tanyakan ttg mimpi,
a.      siapa yang sering muncul dalam mimpi
b.     mimpi seolah-olah akan disakiti
c.      mimpi binatang
3.     Lintasan batin saat ruqyah dan sebelum ruqyah
a.      Siapa yang terlintas dalam batin si pasien sebelum ruqyah dan saat ruqyah
b.     Siapa yang sering disebut, diingat saat dirumah, atau selama sakit
                                                          ii.      Cara menterapi
1.     Menggunakan bekas wudhu orang yang diduga sebagai pelaku
2.     Cara lain menemukan bekas (dibahas secara lisan)
3.     Digunakan utk mandi dan minum

g.     Penting :
                                                              i.      Pasien harus tetap diruqyah dengan menggunakan ayat-ayat untuk terapi ain. Hal ini untuk mencegah fitnah dan jika pasien tidak dapat menyebut nama. Ayat yang dibaca minimal : al fatihah, ayat qursy, almulk 1-5, al qalam 51-52, al ikhlas, alfalaq ,annas.
                                                           ii.      Peruqyah harus memahamkan konsep ain sebelum mengajak pasien mendiagnosa ain
                                                         iii.      Peruqyah harus menetralisir bahwa ain dapat bekerja diluar kesadaran si pelaku bahkan kadang pelaku tidak berniat demikian. Semua terjadi karena ulah syetan dan takdir Allah subhanahu wata’ala, sehingga pasien perlu didorong agar berlapang dada dan saling memaafkan.
                                                         iv.      Penjagaan diri dengan doa dan dzikir pagi dan petang
                                                           v.      Cepat atau lamanya terapi tergantung kekuatan ain nya.
h.     NB : MODEL TERAPI AIN DAPAT DIGUNAKAN UNTUK HAMPIR SEMUA KASUS TERUTAMA KASUS YANG MELIBATKAN PERASAAN SI PASIEN DENGAN SESEORANG



TANDA-TANDA terkena 'AIN dan solusinya
TANDA-TANDA terkena 'AIN atau yg lainnya. Jika seseorang sehat dari penyakit jasmani, maka gejalanya secara umum : 

1. Pusing yg berpindah-pindah

 2. Wajah pucat 
3. banyak keluar keringat dan sering kencing 
4. Tidak nafsu makan 
5. Kesemutan, kepanasan atau kedinginan pada bagian tubuh.
6. Detak jantung tdk teratur 
7. Rasa sakit yg selalu berpindah-pindah pada bawah punggung dan bahu 
8. Merasa sedih dan tertekan 
9. Susah tidur di malam hari 
10. Emosi yg berlebihan, Rasa takut (paranoid) dan marah yg tdk wajar 
11. Sering bersendawa dan menarik nafas panjang (dada sesak) 
12. Sering menyendiri, tdk bersemangat, malas, banyak tidur, dan masalah-masalah kesehatan lain yg sebabnya bukan karena bukan faktor medis.

Tanda-tanda Anak/bayi terkena ‘ain
Bayi yang baru lahir dan anak-anak sangat rentan terkena penyakit ‘ain. Apalagi kalau bayi/anak itu mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki bayi/anak yang lain, seperti kelucuannya,rupanya yang manis ,kesehatannya, dan lain-lain yang mengundang perhatian siapa saja yang melihatnya.
Adapun diantara tanda-tanda anak yang terkena pengaruh buruk ‘ain adalah :
1.Tangisan yang tidak wajar yang tidak kunjung henti,kejang-kejang tanpa sebab yang jelas, tidak mau menyusu kepada ibunya tanpa sebab yang jelas.
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْدَخَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَمِعَ صَوْتَ صَبِيٍّ يَبْكِي فَقَالَ مَا لِصَبِيِّكُمْ هَذَا يَبْكِي فَهَلَّا اسْتَرْقَيْتُمْ لَهُ مِنْ الْعَيْنِ
Aisyah rodhiyallohu anha berkata : “Suatu ketika Nabi masuk (rumahnya) kemudian mendengar bayi sedang menangis.Beliau berkata,”Mengapa bayi kalian menangis?Mengapa tidak kalian bacakan ruqyah-ruqyah (supaya sembuh) dari penyakit ‘ain?) (Shahihul jami’ 988 n0.5662)

2. Kondisi tubuh yang sangat kurus kering
عَنْ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِرَخَّصَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِآلِ حَزْمٍ فِي رُقْيَةِ الْحَيَّةِ وَقَالَ لِأَسْمَاءَ بِنْتِ عُمَيْسٍ مَا لِي أَرَى أَجْسَامَ بَنِي أَخِي ضَارِعَةً تُصِيبُهُمْ الْحَاجَةُ قَالَتْ لَا وَلَكِنْ الْعَيْنُ تُسْرِعُ إِلَيْهِمْ قَالَ ارْقِيهِمْ
Dari Jabir rodhiyallohu anhu bahwa Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam memberi rukhshoh (keringanan) bagi anak-anak Ja’far memakai bacaan ruqyah dari sengatan ular. Beliau berkata kepada Asma’ binti Umais,”Mengapa aku lihat badan anak-anak saudaraku ini kurus kering? Apakah mereka kelaparan?” Asma’ menjawab : “tidak, akan tetapi mereka tertimpa ‘Ain.” Kata beliau,”Kalau begitu bacakan ruqyah bagi mereka! (HR Muslim, Ahmad dan Baihaqi)
3.Nangis tanpa sebab dan tidak berhenti-henti. ..

4.Yg tadinya penurut menjadi pembangkang, rewel dan sulit diatur

5.Yg tadinya rajin dan berprestasi di sekolah bisa berubah menjadi bebal, pemalas, dan ngantukkan dll
Sunnah bagi orang yang memandang takjub terhadap sesuatu :
Seperti yang telah dijelaskan di atas,bahwa penyakit ‘ain tidak hanya disebabkan oleh orang yang iri dan dengki terhadap sesuatu yang dipandangnya. Bahkan setiap mata yang memandang takjub terhadap sesuatu dengan izin Alloh juga bisa menyebabkan pengaruh buruk ‘ain walaupun orang tersebut tidak bermaksud menimpakan ‘ain. Bahkan ini terjadi pada para sahabat Nabi yang sudah terkenal akan kebersihan hati mereka.
Adapun diantara sunnah ketika seseorang memandang takjub terhadap sesuatu adalah :
1. Medoakan keberkahan pada apa yang dilihatnya
Dari Amir bin Robi’ah rodhiyallohu anhu :
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مِنْ أَخِيهِ أَوْ مِنْ نَفْسِهِ أَوْ مِنْ مَالِهِ مَا يُعْجِبُهُ فَلْيُبَرِّكْهُ فَإِنَّ الْعَيْنَ حَقٌّ
Rosullulloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda : “Jika salah seorang dari kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari saudaranya, pada dirinya atau pada hartanya, maka doakan keberkahan padanya, karena sesungguhnya penyakit ain itu haq (benar). (HR Ahmad).

Di antara cara mendoakan keberkahan terhada apa yang dilihatnya adalah :
بَارَكَ اللَّهُ فِيهِ
‘Ya Alloh Semoga Alloh memberikan berkah padanya”
اللَّهُمَّ بَارِكْعَلَيْهِ
“Ya Alloh berkahilah atasnya”
اللَّهُمَّ بَارِكْلَهُ
“Ya Alloh berkahilah baginya”

2. Hendaklah mengucapkan :
مَا شَاءَ اللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
“Sungguh atas kehendak Allohlah semua ini terwujud”

Hal ini didasari firman Alloh dalam surat Al-Kahfi ayat 39. Imam Ibnu Katsir menafsirkan ayat tersebut dengan mengatakan :”Ketika engkau masuk suatu kebun dan kau merasa takjub akan keindahannya,mengapa engkau tidak memuji Alloh atas nikmat yang telah diberikan kepadamu seperti nikmat harta dan anak keturunan yang tidak diberikan kepada selain engkau dan mengapa kamu tidak mengucapkan masya’Alloh la quwwata illa billah.
Upaya-upaya orang tua untuk mengantisipasi anak dari ‘Ain:
1. Hendaklah orang tua membiasakan diri mereka membentengi anak-anaknya dari bahaya ‘ain dengan ruqyah-ruqyah (bacaan-bacaan) yang diajarkan dalam Islam. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Nabi shollallohu alaihi wa sallam memohon perlindungan Alloh untuk Hasan dan Husain dengan doa :
أُعِيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
Aku berlindung kepada Alloh untuk kalian berdua dengan kalimat-kalimat Alloh yang sempurna dari segala syaitan, binatang yang berbisa dan pandangan mata yang jahat. (HR Abu Daud)
2. Sebagaimana yang telah disebutkan oleh Imam Ibnul Qoyyim dalam zadul ma’ad 4/159, hendaknya para orang tua tidak menampakkan suatu kelebihan yang menakjubkan yang dimiliki anak-anaknya yang dikhawatirkan akan mengundang rasa iri atau kedengkian orang yang melihatnya. Lalu Ibnu qoyyim menukil atsar dari Imam Baghowi bahwasanya pernah suatu ketika Utsman bin Affan rodhiyallohu anhu melihat seorang anak kecil yang sangat elok rupanya lagi menawan, kemudian Ustman berkata, “Tutupilah (jangan ditampakkan) lubang dagu (yang membuat orang takjub) pada anak itu.” Maka keadaan seperti itu sangat dikhawatirkan akan terjadinya pengaruh buruk ‘ain. Lebih-lebih kalau ada orang yang terkenal mempunyai sifat iri dan dengki.
3. Hendaklah para orang tua tidak berlebihan menceritakan kelebihan-kelebihan atau kebaikan-kebaikan anaknya yang tidak dimiliki anak-anak lain, sehingga mengundang rasa iri dan dengkii siapa saja yang mendengarnya,kemudian berusaha melihatnya,hingga Alloh menakdirkan terjadinya pengaruh buruk ‘Ain tersebut.
Upaya-upaya orang tua bila anak sudah terkena pengaruh buruk ‘Ain :
1. Jika pelakunya diketahui, maka hendaklah orang itu diperintahkan untuk mandi, kemudian orang yang terkena pengaruh mata itu mandi dengan bekas air mandi orang itu. Hal ini sebagaimana kisah sahabat nabi shollallohu alaihi wa sallam Sahl bin Hunaif rodhiyallohu anhu dalam hadits yang telah lalu,bahwa nabi shollallohu alaihi wa sallam memerintahkan Amir bin robi’ah rodhiyallohu anhu untuk mandi dan sisa air mandinya diguyurkan pada Sahl bin Hunaif rodhiyallohu anhu.
At-Tirmidzi menjelaskan :”Pelaku ‘ain diperintahkan untuk mandi dengan menggunakan air dalam baskom. Lalu meletakkan telapak tangannya di mulut dan berkumur-kumur,lalu disemburkan ke dalam baskom tersebut. Baru setelah itu membasuh wajahnya dengan air dalam baskom tersebut,lalu memasukkan tangan kirinya dan mengguyurkan air ke lutut kanannya dengan air baskom tersebut.Kemudian memasukkan tangan kanannya dan menyiramkan air baskom itu ke lutut kirinya.Baru kemudian membasuh tubuh di balik kain, namun baskom itu tidak usah diletakkan di atas tanah atau lantai.Setelah itu sisa air diguyurkan ke kepala orang yang terkena ‘ain dari arah belakang satu kali guyuran.

2. Memperbanyak membaca “Qul Huwallohu Ahad” (surat al-Ikhlas),Al-Muawwidzatain (surat al-Falaq dan an-Naas),al-Fatihah,ayat kursi,bagian penutupsurat al-Baqoroh (dua ayat terakhir),dan mendoakan dengan doa-doa yang disyariatkan dalam ruqyah
3. Membaca doa :
بِاسْمِ اللَّهِ أَرْقِيكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ يُؤْذِيكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ نَفْسٍ أَوْ عَيْنِ حَاسِدٍ اللَّهُ يَشْفِيكَ بِاسْمِ اللَّهِ أَرْقِيكَ
“Dengan menyebut Nama Alloh,aku meruqyahmu dari segala sesuatu yang menyakitimu, dan dari kejahatan setiap jiwa atau mata orang yang dengki.Mudah-mudahan Alloh subhanahu wa ta’ala menyembuhkanmu.Dengan menyebut Nama Alloh,aku mengobatimu dengan meruqyahmu.” (HR.Muslim no.2186 (40),dari Abu Said rodhiyallohu anhu)
Atau
بِاسْمِ اللَّهِ يُبْرِيكَ وَمِنْ كُلِّ دَاءٍ يَشْفِيكَ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ وَشَرِّ كُلِّ ذِي عَيْنٍ
“Dengan menyebut nama Alloh,mudah-mudahan Dia membebaskan dirimu dari segala penyakit,mudah-mudahan Dia akan menyembuhkanmu,melindungimu dari kejahatan orang dengki jika dia mendengki dan dari kejahatan setiap orang yang mempunyai mata jahat.” (HR. Muslim no. 2185 (39), dari Aisyah rhodiyallohu anha)
Ini adalah doa yang dibacakan malaikat Jibril kepada Nabi shollallohu alaihi wa sallam ketika mendapat gangguan syetan.
4. Membacakan pada air (dengan bacaan –bacaan ruqyah yang syar’i) disertai tiupan, dan kemudian meminumkan pada penderita,dan sisanya disiramkan ke tubuhnya. Hal itu pernah dilakukan Rosululloh shollallhu alaihi wa sallam kepada Tsabit bin Qois. (HR. Abu Daud no. 3885)
5. Dibacakan (bacaan) pada minyak dan kemudian minyak itu dibalurkan. (HR Ahmad III/497,lihat silsilah al-Ahaadits as-Shohihah :397). Jika bacaan itu dibacakan pada air zam-zam,maka yang demikian itu lebih sempurna jika air zam-zam itu mudah diperoleh atau kalau tidak,boleh juga dengan air hujan.
6.  Membaca zikir  pagi dan petang untuk pribadi

=====================================================================

Muhammad Faizar

TANDA-TANDA KORBAN PANDANGAN MATA JAHAT :

1.Ngantukan dan selalu ingin tidur

2.Kerjanya ingin “ngulet” seperti orang yang baru bangun tidur

3.Rasa lemah dan berat di bagian tubuh secara menyeluruh atau di salah satu bagian dari kedua betis

4.Banyak mengeluarkan keringat, terutama di daerah kening dan punggung

5.Orang yang dipandang sering merasa mual dan muntah tanpa sebab

6.Mengalami rasa mulas yang berkepanjangan dan diare tanpa sebab medis

7.Banyak mengeluarkan air liur dan terkumpul di mulut

8.Banyak bersendawa

9.Orang yang kena pandang kadang sering ingin merasa menangis tanpa sebab

10.Rasa dingin di ujung-ujung bagian tubuh, terutama tangan dan kaki

11.Rasa cekot-cekot di bagian ujung tubuh

12.Rasa gatal di seluruh tubuh atau di sebagian saja

13.Denyut jantung tak beraturan dan terkadang berdegup sangat kencang

14.Rasa panas di badan, seperti demam, dan kadang hanya pada di bagian ujung tubuh saja

15.Mata berkedip cepat, tidak kuat melek lama

16.Melihat banyak mata memandang ke arahnya, baik di dalam mimpi maupun ketika sadar

17.Ketika mendengar ayat-ayat al-Qur’an, terutama ayat ruqyah, ia akan sering menguap dengan mengularkan air mata

18.Nyeri di bagian punggung bawah dan rasa berat di kedua pundak

19.Marah yang tak wajar, stress tanpa sebab, gundah tanpa sebab, dan yang semacamnya

20.Sangat sulit konsentrasi dalam pekerjaan dan pelajaran

21.Mogok kerja atau mogok masuk kelas tanpa alasan yang jelas

22.Tidak bisa berdiam diri, kadang kaki selalu ingin gerak

23.Insomnia

24.Tidak betah di rumah, seakan terpenjara dan tersiksa di dalam rumah, atau malah sebaliknya

25.Sering bermimpi yang berkaitan dengan mata, atau dalam kasus lain berupa ular

Untuk menangkal al-'Ain, istiqomahkan dzikir pagi dan petang, terutama ayat kursi dan 3 qul...
Bisa juga dengan mengkonsumsi kurma ajwa di setiap pagi...

Semoga Allah melindungi kita dari segala keburukan makhluk-NYA...

abi faqieh elwastafy........ 0817 6866 747
yang ingin terapi ruqyah hubungi nomor di atas!


 RUQYAH ANAK PONDOK TAHFIDZ