Melihat
bangsa jin
Dalam beberapa riwayat dikenal adanya
beberapa sahabat yang berkelahi dengan
Ibnu taimiyah dalam Majmu’ fatawa
menyebutkan bahwa seseorang dalam kondisi tertentu dapat melihat jin tetapi
sesaat-sesaa
Pendapat Imam Syafi’I tentang surat
Al A’raf : 27
Dlm firman-Nya Allah
mengatakan :"Wahai anak Adam, janganlah kamu sekali-kali dpt ditipu oleh
setan sebagaimana dia telah mengeluarkan kedua ibu-bapakmu dari surga. Dia
menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya
auratnya. Sesungguhnya di (setan) dn pengikut-pengikutnya melihat kamu dari
suatu tempat yg kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah
menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang2 yg tidak
beriman."
(QS. Al-A'raf : 27).
Al-Baihaqi meriwayatkan dlm manaqib as-Syafi'i, dengan sanad ar-Rabi',
katanya,"Saya mendengar as-Syafi'i berkata :"Barang siapa mengklaim
dirinya melihat jin, maka kami menganggap syahadatnya telah batal, kecuali jika
dia seorang nabi."
Komentar Ibnu Hajar :"(Ini, yg dikatakan Imam Syafi'i) sangat mungkin bagi
orang yg mengaku sebagai melihat jin dlm bentuk mereka sebagaimana mereka
diciptakan. Sedangkan orang2 yg mengatakan telah melihat mereka (jin) sesudah
mereka mengalami
dlm bentuk hewan, misalnya maka itu tidak mengapa. Sebab, berbagai riwayat
telah megatakan tentang perubahan-perUbahan bentuk mereka."
(Fathul Bari, juz 6 : hal. 396 oleh Ibnu Hajar al-Asqalani).
Sedangkan pendapat As-Syaukani :
"Sebagian ulama menggunakan ayat ini (..Sesungguhnya mereka dan
pengikutnya melihat kamu dari arah yg kamu tdk bisa melihat mereka) sebagai
dalil bahwa melihat setan itu tidak mungkin.Padahal dlm ayat tersebut tdk ada
isyarat yg menyatakan demikian.Pengertian ayat tersebut
adalah bahwa Iblis melihat kita dari tempat yg kita tdk melihatnya, dan bukan
berarti bahwa kita tdk bisa melihatnya untuk selamaya. Tak terlihatnya mereka
oleh pandangan kita saat mereka melihat kita, sama sekali tdk mengharuskan
ketidak-mungkinan setan atau jin untuk dilihat."
(Tafsir Fath-al-Qadir, al-Babi al-Halabi : juz 2 : hal. 197).
Imam Muslim meriwayatkan bahwa Rasulullah saw berkata,"Di Madinah ada
sekelompok jin, dan mereka telah menyatakan diri masuk Islam. Kalau salah
seorang di antara kalian melihat sesuatu
(yg mencurigakan), maka mintalah ia pergi.
Tetapi kalau ia tetap membandel maka bunuhlah ia. Sebab dia adalah setan."
Dimensi jin tertutup bagi manusia biasa : Al An’am 50,59,60, pengecualian hanya pada Nabi dan Rasul saja ( Al Jin : 26-27)
Kecenderungan pendapat yang lebih kuat adalah pendapat Imam syafii, karena lebih maslahat dalam kondisi zaman sekarang dan dalam praktek ruqyah demikianlah yang benar
Pengalaman ruqyah, melihat jin bisa terjadi :
- * Jin secara sengaja menampakan diri
- * Manusia bekerjasma dengan jin agar dapat melihat alam jin
- * Manusia dibantu oleh jin tanpa disadarinya
Kerjasama
dengan bangsa jin
a. QS. Al An’am : 128, Al Jin : 6
b Kemampuan memerintah dan menguasai
bangsa jin adalah kekhususan yang diberikan kepada Nabi dan Rasul terutama Nabi
Sulaiman as. QS. Shad : 35
c. Tidak ada jin yang memberikan bantuan
tanpa minta imbalan ( Al An’am 128)
d. Sejarah Nabi saw dan pada sahabat
tidak pernah ditemukan adanya bentuk kerjasama dengan bangsa jin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar